Tag: pelayanan bina marga dki

Pemerintah Ungkap Proses Pembangunan Living Park

Pemerintah Ungkap Proses Pembangunan Living Park

Pemerintah akan membangun masjid dan living park di area Rumoh Geudong, Pidie, Aceh. Sesmenkopolhukam yang juga Ketua Tim Pemantau Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran HAM (PPHAM) Berat Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso mengungkap proses diskusi soal pembangunan living park di lokasi pelanggaran HAM berat masa lalu itu.
“Jadi sudah maket, sudah dibuat. Itu juga sekali lagi saya sampaikan bukan itu maunya kita, tidak. Jadi diskusi apa yang mau dibangun di Rumoh Geudong itu sudah melalui diskusi yang panjang,” kata Teguh kepada wartawan di Hermes Hotel, Rabu (bina marga dki).

Teguh mengatakan Tim PPHAM banyak menerima masukan mengenai rencana pembangunan di Rumoh Geudong itu. Di antaranya usulan pembangunan tugu hingga monumen.

“Jadi waktu di awal-awal bikin tugu, monumen, ada diorama ada macam-macam dan kita juga terima saran dan masukan dari masyarakat, tokoh agama, ulama kemudian dari pemerintah daerah. Kemudian juga ada tim kita yang dari Aceh. Jadi itu semua diskusi itu kita rangkum kita ajak juga PUPR yang akan membangun itu, jadi terbentuklah permintaan itu,” kata dia.

Proses Pembangunan Living Park

Teguh mengatakan masyarakat sempat mengusulkan untuk dibangun pesantren. Hingga, akhirnya diputuskan untuk membangun masjid dan living park.

“Tadinya minta dibangun pesantren juga di situ, tapi juga kan dengan lahan yang tidak cukup luas saya pikir tidak representatiflah dibangun pesantren di situ. Akhirnya muncul itu, kalau nggak pesantren kalau nggak masjid, itu atas usulan dari masyarakat,” kata dia.

“Jadi masjid dikombinasi dengan satu living park harapannya ya bisa tempat untuk beribadah, tempat bertemu, tempat bersilaturahmi dengan tidak meninggalkan itu tadi bekas Rumoh Geudong yang masih ada seperti tangga, kemudian ada tugu monumen, hanya nanti letaknya disesuaikan dengan lay out yang sudah dibuat sehingga secara estetika akan kelihatan bagus,” jelasnya.

Teguh mengatakan pembangunan direncanakan akan dimulai pada September. Saat ini masih menunggu proses dari Kementerian PUPR.

“Dan ini juga saya katakan belum final, kan masih September-Oktober karena menunggu proses lelang atau apa gitu dari PUPR. Jadi masih ada waktu menerima saran dan masukan. Itu luasnya seharusnya 7.015 meter persegi, jadi akan terbangun di situ masjid, taman-taman, kemudian ada juga sumur bor yang akan digunakam masyarakat sekitar,” kata dia.